Minggu, 12 April 2015

ACTING THE SIX LESSON

Sore  manusia ,  . .

     kali ini saya akan coba posting mengenai apa yang kami diskusikan tadi bersama dosen saya bapak Edi suisno ,S.sn.,Msn , biasa di panggil mas edi , yaitu mengenai ''Enam pelajaran utama bagi calon aktor , oleh : richard boleslavsky yang mengembangkan teori  gurunya ,yaitu Stanislavsky.

  .
ACTING THE SIX LESSON :


1.Konsentrasi
     
       Melatih konsentrasi bertujuan supaya aktor bisa merubah diri atau masuk ke dalam peran yag di ingin kan si aktor, latihan konsentrasi bisa di lakukan dengan  cara meditasi seperti yoga, menghayati musik, puisi  dan juga bisa mencoba berkonsentrasi  di tempat yang ramai  ,
yang terpenting bagaimana memusat kan perhatian juga pikiran ke sesuatu yang di tuju .


2.Ingatan emosi
   
    Ingatan emosi adalah cara yang paling efektif untuk menghidup kan dan menghayati suasana emosi peran secara hidup wajar dan nyata ,Sesuai antara perasaan,pikiran dan tindakan .
untuk melatih ingatan emosi bisa di lakukan dengan mengingat kembali pengalaman empiris kita secara pribadi atau dari orang lain .
ingatan emosi bisa di capai dengan baik hanya dengan kita kaya dengan ingatan emosi itu sendiri, 
dan juga di perlukan nya apresiasi atas pertunjukan-pertunjukan teater, film ( bukan sinetron indonesia ya,  ), hehe yaa film yang aktor2 nya kuat lah dari segi acting .

3.Laku dramatis
   
   Laku dramatis artinya bertingkah laku sesuai dengan peran yang kita main kan dan tidak menjadi diri sendiri tentu nya, apalagi mengada-ngada.
untuk mencapai laku dramatis kita harus memahami teks atau naskah drama dengan super objektif untuk menentukan motif peran yang akan di mainkan.

4.Pembangunan watak
   
     Pembanguan watak sama hal nya dengan megic if yang di katakan Stanislavsky,
kita membuat pengandaian ,bahwa seandainya saya atau si aktor menjadi dan bisa masuk kedalam watak tokoh yang akan di mainkan , Pembangunan watak di dahului dengan menelaah struktur fisik ,kemudian mengindentifikasi  tokoh dan  mulai  mentransfer perasaan tokoh menjadi perasaan kita sendiri .

5. Obvervasi
        Observasi adalah tahap mengamati langsung pristiwa-pristiwa yang di butuhkan dalam kehidupan untuk menstimulan pembangunan watak peran .


6.Irama
  
    Pengaturan irama  adalah tahap terhakir untuk latihan menjadi seorang aktor, pengaturan irama disini yang harus di perhatikan adalah bagaimana kita mengukur panjang pendek ,tinggi rendah dialog dan juga variasi gerakan , timing , penonjolan bagian , pemberian isi , progresi dan variasi panggung .
ini harus di perhatikan supaya  tontonan yang kita sugukan atau peran yang kita main kan dan juga yang berhubungan dengan artistik, bisa menajadi suatu pementasan yang bermutu dan berkesan di mata penonton.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar